LPTQ Jawa Timur-Suara lembut namun penuh ketegasan bergema di Aula Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, menyentuh hati setiap yang mendengarkan. Pada Rabu (6/11/2024), di tengah berlangsungnya Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) KORPRI Nasional VII, Fithriyah Rahmawati, peserta cabang Tilawah, melantunkan ayat-ayat suci dengan keindahan yang memukau. Membawakan Surat Al-Mu’minun ayat 78, ia menyampaikan pesan Ilahi dengan kekuatan suara yang menggetarkan kalbu, mengajak hadirin untuk merenungkan kebesaran Allah dan kemuliaan Al-Qur’an.
Di usia 34 tahun, Fithriyah bukan hanya seorang akademisi, tetapi juga penjaga seni baca Al-Qur'an yang indah. Sehari-hari, ia adalah seorang dosen di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, yang selain mendalami ilmu pendidikan, juga menyatu dengan kecintaannya pada Al-Qur'an. Dedikasinya dalam melantunkan ayat suci ini tidak hanya mencerminkan pengetahuan mendalam tentang makna setiap lafaz, tetapi juga kekuatan spiritual yang mengiringi setiap lantunannya.
Ayat yang ia bawakan, Surat Al-Mu'minun ayat 78, memiliki pesan mendalam tentang nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati yang dianugerahkan Allah kepada manusia. Dengan nada yang lembut namun penuh kekuatan, Fithriyah mengalunkan ayat ini, membangkitkan renungan akan anugerah luar biasa tersebut. Setiap alunan tajwid yang dikuasai dengan sempurna memberikan ruang bagi setiap kata untuk meresap dalam hati pendengar, seolah-olah suara Fithriyah tengah menyuarakan panggilan Ilahi untuk bersyukur dan menyadari keagungan Allah.
Melalui tilawahnya, Fithriyah menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan bentuk ibadah dan cara menghubungkan diri dengan Sang Pencipta. Lantunan suaranya dipadukan dengan tajwid yang benar-benar mendalam, memberi ruang bagi pendengar untuk merenungi setiap ayat. Keterampilannya dalam menguasai nada dan penghayatan membuktikan ketekunan yang ia bina selama bertahun-tahun.
KH. Nurul Huda, pembina dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Timur, mengapresiasi penampilan Fithriyah dengan penuh rasa bangga. “Mbak Fithriyah adalah contoh anak bangsa yang luar biasa. Ia bukan hanya memiliki ilmu, tetapi juga hati yang khusyuk dalam membaca kalam Allah. Saya sangat mengapresiasi ketekunan dan kesungguhan yang ia tunjukkan dalam melantunkan Al-Qur’an,” ujar KH. Nurul Huda. Apresiasi dari seorang pembina berpengalaman ini tentu menjadi bukti nyata akan kualitas tilawah Fithriyah yang mampu menginspirasi dan menyentuh hati.
Seiring dengan lantunan ayat terakhir, suasana hening sejenak, sebelum diikuti tepuk tangan yang bergema, tanda kekaguman yang tak tertahan dari para hadirin. Fithriyah dengan rendah hati menundukkan kepala, menyadari bahwa kemampuannya hanyalah sedikit dari nikmat Allah yang begitu besar. Dengan membawa pesan Al-Qur’an di atas panggung MTQ KORPRI, Fithriyah tidak hanya membuktikan keterampilan tilawahnya, tetapi juga komitmennya untuk terus menyuarakan kemuliaan Islam di Indonesia.
Keikutsertaan Fithriyah Rahmawati di MTQ KORPRI Nasional VII ini mencerminkan semangat generasi muda dalam menjaga dan mencintai Al-Qur’an. Sebagai akademisi sekaligus qari'ah, ia telah menunjukkan bahwa keberhasilannya melampaui batas-batas profesi, menyatukan ilmu dan pengabdian dalam satu kesatuan ibadah yang tulus. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang ia kumandangkan menjadi saksi, bahwa di setiap huruf dan kata yang terucap, ada ketulusan hati yang tak ternilai.
MTQ KORPRI Nasional VII di Palangkaraya ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana bagi para ASN seperti Fithriyah Rahmawati untuk mempersembahkan bakti mereka kepada Allah melalui Al-Qur’an. Bagi para hadirin, lantunan tilawah Fithriyah menjadi sebuah panggilan untuk kembali merenungi kebesaran Allah. Inilah keindahan yang terpantul dari setiap ayat Al-Qur’an yang dibacakan—keindahan yang tak lekang oleh waktu, selamanya menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya.
إرسال تعليق