LPTQ Jawa Timur - Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX Tahun 2024 asal Jawa Timur tiba di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (AAP), Kota Samarinda, pada Jumat (06/09/2024) pukul 11.00 WITA. Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh penampilan Tarian Jepen, tarian tradisional khas Suku Kutai, Kalimantan Timur. Tarian ini menjadi simbol penghormatan bagi para kafilah yang akan berlaga di ajang MTQ Nasional.
Sebanyak 10 penari Jepen mengenakan busana adat Kutai yang anggun dan berwarna-warni, menampilkan gerakan tari yang khas dengan iringan musik tradisional. Sambutan penuh semangat ini disambut langsung oleh Ketua Pelaksana Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Jawa Timur, KH. Abdul Hamid Abdullah, yang memimpin rombongan kafilah Jatim.
Rombongan kafilah yang terdiri dari 121 orang ini mendapat sambutan hangat dari panitia daerah dan perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Suasana di Bandara Samarinda semakin semarak dengan penampilan tarian Jepen. "Kami sangat merasa terhormat dan bangga disambut dengan tarian Jepen yang begitu indah. Ini menunjukkan bahwa Kaltim sangat menghargai kedatangan kami," ujar KH. Abdul Hamid Abdullah.
Beliau juga menambahkan bahwa kafilah Jatim telah melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi kompetisi di MTQ Nasional XXX Tahun 2024. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik dan membawa pulang prestasi yang membanggakan bagi Jawa Timur," lanjutnya.
Tarian Jepen sendiri merupakan tarian tradisional yang banyak dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam. Gerakannya yang dinamis dan penuh ekspresi mencerminkan semangat masyarakat Kutai dalam menyambut tamu dengan kegembiraan.
Penyambutan kafilah Jatim dengan tarian Jepen di Bandara Samarinda menjadi awal yang baik bagi partisipasi mereka dalam MTQ Nasional XXX Tahun 2024, yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 16 September 2024. Ajang ini akan mempertandingkan berbagai cabang MTQ, seperti tilawah, hafalan Al-Qur'an, fahmil Qur'an, syarhil Qur’an, kaligrafi dan karya tulis Qur’an.
Posting Komentar